BUTON, SENTILNEWS.COM – Dalam upaya memperkuat pelayanan kebidanan yang berkesinambungan dan berbasis bukti, Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Kabupaten Buton menggelar Musyawarah Cabang (Muscab) V di Gedung Wakaka, Banabungi, Senin (3/11/2025). Kegiatan bertema “Satukan Langkah dengan Transformasi Kesehatan untuk Penguatan Pelayanan Kebidanan melalui Asuhan Kebidanan Berkesinambungan dan Berbasis Bukti” ini resmi dibuka oleh Bupati Buton Alvin Akawijaya Putra, SH.

Suasana pembukaan berlangsung hangat dan penuh semangat. Ratusan bidan dari berbagai wilayah Kabupaten Buton hadir, mengenakan seragam khas IBI dan menyatukan langkah dalam semangat profesionalisme. Muscab tersebut menjadi ajang penting untuk memperkuat sinergi antaranggota serta menyusun arah kebijakan organisasi lima tahun ke depan.

Dalam sambutannya, Bupati Alvin menyampaikan apresiasi tinggi atas dedikasi para bidan yang selama ini menjadi ujung tombak dalam pelayanan kesehatan masyarakat, terutama di wilayah terpencil. Ia menegaskan bahwa bidan memiliki peran yang sangat strategis dalam menurunkan angka kematian ibu dan bayi serta meningkatkan kualitas hidup masyarakat.

“Pemerintah Kabupaten Buton memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada seluruh bidan yang telah berdedikasi di berbagai lini pelayanan, baik di rumah sakit, puskesmas, maupun desa terpencil. Semoga acara ini dapat memperkuat peran organisasi bidan dalam menghadapi tantangan kesehatan masyarakat,” ujar Alvin.

Bupati muda itu juga menegaskan pentingnya peningkatan kapasitas sumber daya manusia (SDM) bagi para bidan agar dapat beradaptasi dengan dinamika pelayanan kesehatan yang terus berkembang.

“Bidan adalah pekerjaan yang mulia. Mereka adalah bagian yang tidak terpisahkan dari pembangunan kesehatan di daerah kita tercinta ini. Oleh karena itu, semangat untuk terus upgrade ilmu, menjalankan roda organisasi, dan bersinergi dengan program pemerintah harus senantiasa dijaga,” tutupnya.

Sementara itu, Ketua IBI Cabang Buton, Endriaty, S.Tr.Keb., M.K.M., dalam laporannya menjelaskan bahwa Muscab merupakan forum tertinggi di tingkat cabang yang digelar setiap lima tahun sekali. Tujuannya tidak hanya memilih kepengurusan baru, tetapi juga memperkuat eksistensi organisasi melalui konsolidasi dan peningkatan kompetensi anggota.

“Muscab ini menjadi momentum penting bagi kita untuk memantapkan IBI sebagai organisasi profesi bidan yang handal, solid, dan profesional. Melalui kegiatan ini, kami berharap dapat meningkatkan pengetahuan serta keterampilan bidan di Kabupaten Buton,” ungkapnya.

Senada dengan itu, Ketua IBI Provinsi Sulawesi Tenggara, Hj. Misnawati Tombili, S.SiT., MPH., menekankan pentingnya profesionalisme dan etika dalam menjalankan tugas. Ia mengingatkan agar para bidan selalu berpegang pada batasan profesi dan tidak melampaui kewenangan yang dimiliki, terutama bagi mereka yang bertugas di daerah terpencil.

“Setiap profesi memiliki keahlian spesifik yang saling melengkapi. Saya mengingatkan kepada teman-teman bidan di lapangan, jangan melakukan pekerjaan yang melebihi kapasitas kita sebagai bidan. Menjaga batasan itu penting untuk keselamatan pasien dan efektivitas sistem pelayanan kesehatan secara keseluruhan,” pesannya.

Selain menjadi ajang evaluasi dan perencanaan organisasi, Muscab kali ini juga menjadi wadah memperkuat jejaring antarinstansi dalam bidang kesehatan. Pemerintah daerah, tenaga medis, dan organisasi perempuan diharapkan dapat berkolaborasi untuk memperluas jangkauan pelayanan kebidanan hingga ke pelosok desa.

Acara turut dihadiri oleh perwakilan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kabupaten Buton, Ketua organisasi wanita, serta kepala organisasi perangkat daerah (OPD) terkait. Kehadiran mereka menjadi bentuk dukungan nyata terhadap kiprah para bidan yang terus berkomitmen memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat.

Dengan terselenggaranya Muscab V ini, IBI Kabupaten Buton meneguhkan tekad untuk terus menjadi mitra strategis pemerintah dalam mewujudkan masyarakat yang sehat, kuat, dan sejahtera—melalui pelayanan kebidanan yang profesional, humanis, dan berbasis bukti ilmiah.