BUTON, SENTILNEWS.COM – Di tengah semangat memperkuat ketahanan pangan dan gizi masyarakat, Bupati Buton Alvin Akawijaya Putra, SH meresmikan Dapur Makan Bergizi Gratis (MBG) Banabungi 02, Selasa (4/11/2025). Dapur ini menjadi dapur keenam yang resmi beroperasi di Kabupaten Buton, menandai langkah nyata pemerintah daerah dalam mendukung program prioritas nasional yang digagas Presiden Prabowo Subianto untuk memperbaiki kualitas gizi anak-anak Indonesia.

Acara peresmian berlangsung di Desa Banabungi, Kecamatan Pasarwajo, dan dihadiri oleh perwakilan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), Koordinator Badan Gizi Nasional (BGN) Kabupaten Buton, serta jajaran pejabat daerah dan masyarakat sekitar. Dalam suasana yang penuh kehangatan, Bupati Alvin tampak meninjau seluruh fasilitas dapur — mulai dari ruang penyimpanan bahan makanan, area pengolahan, dapur utama, hingga ruang distribusi — sebelum mencicipi langsung menu perdana yang akan dibagikan kepada 1.289 penerima manfaat.

Dalam sambutannya, Bupati Alvin menyampaikan apresiasi tinggi kepada seluruh tim yang telah bekerja keras menyiapkan dapur MBG Banabungi 02. Ia menegaskan bahwa program MBG bukan sekadar urusan memasak dan mendistribusikan makanan, tetapi juga bagian penting dari strategi peningkatan kualitas sumber daya manusia sejak dini.

“Program MBG ini adalah investasi jangka panjang bagi masa depan bangsa. Anak-anak yang bergizi baik akan tumbuh menjadi generasi yang cerdas dan sehat. Karena itu, saya ingin setiap dapur, termasuk Banabungi 02 ini, memastikan kualitas makanan tetap terjaga dan distribusinya tepat sasaran,” ujar Alvin.

Bupati muda itu juga menyinggung insiden yang pernah terjadi sebelumnya di salah satu dapur MBG di Buton, dan menjadikannya sebagai pelajaran berharga untuk terus memperkuat pengawasan serta penerapan Standar Operasional Prosedur (SOP) di setiap lini.

“Kita tidak ingin kejadian serupa terulang. Kualitas harus menjadi prioritas utama. Setiap bahan pangan yang masuk, setiap proses produksi, dan setiap distribusi harus benar-benar diawasi dengan cermat,” tegasnya.

Lebih lanjut, Alvin juga menggarisbawahi pentingnya integrasi program MBG dengan sektor pertanian dan peternakan lokal. Ia mendorong agar seluruh dapur MBG di Kabupaten Buton memanfaatkan bahan pangan dari hasil bumi daerah sendiri, selaras dengan arahan Presiden Prabowo Subianto tentang penguatan ekonomi daerah melalui produk lokal.

“Saya minta dapur-dapur MBG di Buton menjadikan petani, nelayan, dan peternak lokal sebagai mitra utama penyedia bahan baku. Ini bukan hanya soal gizi anak-anak kita, tetapi juga tentang menggerakkan ekonomi rakyat,” tambahnya.

Sementara itu, Kepala Koordinator Wilayah Satuan Pelaksana Program Gizi (KSPPG) Kabupaten Buton, Muh. Juliawan Abadi, menyampaikan rasa syukur atas peluncuran dapur baru tersebut. Menurutnya, seluruh proses persiapan telah dilakukan secara ketat sesuai standar Badan Gizi Nasional.

“Alhamdulillah, hari ini kita kembali menambah satu dapur baru di Kecamatan Pasarwajo. Semua tahapannya kami jalankan sesuai SOP. Bahkan hingga pukul tiga dini hari tadi, kami masih melakukan pengecekan akhir untuk memastikan kesiapan dapur sebelum peluncuran,” ujarnya.

Juliawan menjelaskan, dapur Banabungi 02 pada tahap awal melayani 1.289 penerima manfaat, dan akan terus diperluas hingga mencapai sekitar 2.000 penerima dalam beberapa bulan ke depan. Ia juga menambahkan bahwa setiap dapur MBG di Kabupaten Buton telah melalui proses pemeriksaan berlapis, mulai dari pelatihan penjamah makanan, uji sampel oleh BPOM, inspeksi sanitasi oleh Dinas Kesehatan, hingga pemeriksaan kesehatan bagi seluruh relawan dapur.

“Kami memastikan semua relawan dan fasilitas dapur memenuhi standar kesehatan. Kualitas dan keamanan pangan menjadi prioritas utama,” imbuhnya.

Dari sisi pelaksana lapangan, Mitra Banabungi 02, Akbar P, turut mengungkapkan rasa bangganya atas peluncuran dapur tersebut. Ia menyebut persiapan dilakukan selama sekitar satu bulan setengah, meliputi perencanaan bangunan, penyusunan sistem kerja, hingga penataan sirkulasi ruang produksi dan sanitasi.

“Kami menyiapkan dapur ini dengan serius. Setiap detail kami sesuaikan dengan ketentuan dari Badan Gizi Nasional. Mulai dari layout bangunan, jalur distribusi, hingga sistem sanitasi semuanya kami pastikan sesuai standar,” tutur Akbar.

Menurutnya, kehadiran dapur Banabungi 02 tidak hanya berfokus pada penyediaan makanan bergizi, tetapi juga memiliki misi sosial dan ekonomi yang lebih luas yaitu memberdayakan masyarakat lokal.

“Kami ingin program MBG ini memberi dampak ganda: anak-anak mendapatkan gizi yang baik, sementara petani, nelayan, dan UMKM lokal juga ikut tumbuh. Program ini bukan hanya bantuan sosial, tapi sebuah gerakan ekonomi rakyat berbasis gizi,” kata Akbar.

Ia menambahkan, ke depan pihaknya akan terus melakukan evaluasi dan peningkatan sistem operasional dapur agar mutu pelayanan semakin baik serta mampu memitigasi potensi risiko di lapangan.

“Kami berkomitmen menjaga kepercayaan pemerintah dan masyarakat. Karena itu, setiap hari kami akan belajar, memperbaiki, dan memastikan dapur ini menjadi contoh bagi dapur MBG lainnya di Buton,” tutupnya.

Dengan diresmikannya dapur Banabungi 02, Kabupaten Buton kini memiliki enam dapur aktif MBG yang tersebar di beberapa kecamatan. Pemerintah daerah menargetkan seluruh wilayah dapat terlayani secara merata pada tahun mendatang, dengan pendekatan berbasis standar gizi nasional dan pemberdayaan lokal.

Program MBG sendiri merupakan bagian dari agenda besar pemerintah dalam meningkatkan gizi anak-anak usia sekolah dan masyarakat rentan. Melalui kolaborasi lintas sektor pemerintah, BGN, relawan, serta masyarakat Buton menunjukkan komitmennya bahwa pelayanan gizi gratis bukan sekadar program, melainkan gerakan sosial untuk mencetak generasi sehat, cerdas, dan mandiri.