BUTON,SENTILNEWS.COM-Suasana aula Kantor Bupati Buton, Rabu, 9 Juli 2025, terasa berbeda dari biasanya. Di hadapan para pejabat dan kepala OPD, Bupati Buton secara resmi menunjuk dan melakukan pergantian Sekretaris Daerah (Sekda) dari Asnawi Jamaluddin ke La Ode Samsudin.

Tapi pelantikan ini bukan sekadar seremoni administratif. Di momen tersebut, Bupati Buton justru melontarkan pernyataan-pernyataan tajam dan reflektif tentang arah pembangunan daerah selama 25 tahun terakhir.

“Buton ini maunya apa? Sampai kapan begini? Karena kalau tidak ada perubahan yang drastis dan ekstrem maka Buton akan terus begini,” ucap Bupati di hadapan para OPD.

Dengan nada tegas, ia mengungkapkan kekecewaannya terhadap stagnasi pembangunan di daerah yang dipimpinnya.

“25 tahun saya di Jakarta sudah ada pencakar langit, di Buton ada apa? Tidak ada apa-apa nya. Yang ada malah proyek-proyek terbengkalai. Gedung ekspo yang banyak sekali uang yang habis sampai 30 miliar, setau saya itu. Perencanaan jalan yang tidak jadi-jadi, bahkan Islamic Center juga nggak jadi-jadi. Jangan sampai jadi terbengkalai lagi ini. Pasar-pasar banyak juga setelah mendapat bantuan pusat tidak kita fungsikan.”Bebernya.

Bupati juga membandingkan Buton hari ini dengan Buton yang dilihatnya saat pulang kampung dua dekade lalu. Tidak banyak berubah, justru yang terlihat hanya sisa-sisa proyek yang tak rampung.

“Sejak saya melakukan kunjungan keluarga 25 tahun yang lalu, sampai saat ini belum ada perubahan secara signifikan di Kabupaten Buton. Malah yang ada hanya proyek-proyek terbengkalai. Tak terfungsikan dengan baik.”Bebernya lagi. 

Pernyataan paling tajam muncul ketika ia menyebut secara langsung kondisi birokrasi Buton saat ini. 

“Kita melihat realitanya. Mohon maaf sodara-sodaraku atas bahasa saya, ‘kebobrokan’ Kabupaten Buton. Lebih banyak negatifnya dari positifnya di Buton ini menurut saya."Terangnya.

Namun ia tidak berhenti pada kritik. Bupati menyampaikan bahwa ia memiliki visi besar untuk membawa Buton bergerak ke arah yang lebih maju.

“Karena itu saya memiliki rencana yang sangat besar, ke arah mana kita akan membawa Kabupaten Buton ini.”Ucapnya.

Ia menegaskan, penunjukan Pj Sekda yang baru bersama para kepala dinas merupakan bagian dari strategi untuk memperkuat tim kerja di bawah pemerintahannya.

“Karena itu dengan ditetapkannya Pj Sekda dan dibantu oleh para kadis-kadis diharapkan akan membantu kinerja Bupati untuk membawa Buton ini menjadi lebih maju lagi.”pesannya kepada pejabat yg baru dilantik. 

Bupati pun menegaskan tipe sosok yang ia butuhkan dalam birokrasi ke depan.

“Maka dari itu saya butuh orang-orang yang strong, yang kuat, yang tahan dengan spirit saya yang membara.”Harapnya.

Dalam penutup sambutannya, ia menyampaikan harapan besar kepada pejabat yang baru saja dilantik.

“Saya juga berharap teman-teman yang baru saya lantik, Pak Rais juga Pak Asnawi itu bisa bersinergi dengan saya, membantu saya mencerna ide-ide saya untuk membangun Buton yang lebih baik. Tidak ada lagi yang kapatuli atau ‘nakal’ di sini. Harus serius kerja, harus kreatif juga.”Tegasnya.

Selain melantik Pj Sekda, dalam kesempatan yang sama Bupati Buton juga melantik H. Abdul Rais sebagai Kepala Badan Pendapatan Daerah Kabupaten Buton, yang sebelumnya menjabat sebagai Staf Ahli Bidang Pemerintahan dan Politik.

Pelantikan ini tertuang dalam lampiran Keputusan Bupati Buton Nomor 215 Tahun 2025 tentang pengangkatan dan pelantikan pimpinan tinggi pratama lingkup Pemda Buton. Langkah ini merupakan bagian dari upaya penyegaran di puncak birokrasi guna memaksimalkan kinerja pelayanan di Kabupaten Buton.