BAUBAU, SENTILNEWS.COM – Upaya menjaga kualitas program Makan Bergizi Gratis (MBG) terus diperkuat. Sebanyak 200 relawan dari empat dapur MBG di Kabupaten Buton mengikuti Pelatihan Tugas Penjamah Makanan Wilayah III Sulawesi Tenggara yang digelar Badan Gizi Nasional RI di Hotel Zenith, Kota Baubau, Sabtu (20/9/2025).
Pelatihan ini menjadi momentum penting untuk memperkuat aspek higienitas, pengolahan pangan, serta mitigasi risiko di dapur MBG.
Direktur Penyediaan dan Penyaluran Wilayah III Badan Gizi Nasional RI, Enny Indarti, S.STP., M.Si., dalam sambutannya melalui keterangan video, menegaskan pelatihan ini adalah bagian dari strategi nasional dalam memastikan keberlanjutan program MBG.
“Pelaksanaan pelatihan penjamah makanan ini merupakan bentuk upaya Badan Gizi Nasional untuk membekali para relawan, mulai dari aspek higienitas, pengolahan makanan, hingga mitigasi risiko selama program berlangsung,” ujar Enny.
Ia menambahkan, kegiatan serupa akan dilaksanakan secara berkelanjutan dengan target sertifikasi higienitas bagi relawan dan dapur MBG.
“Kami akan terus meningkatkan kompetensi para relawan hingga layak mendapatkan sertifikasi. Ke depan, dapur MBG bahkan bisa memperoleh penghargaan resmi dari Badan Gizi Nasional,” katanya.
Enny menegaskan bahwa tata kelola program MBG akan terus disempurnakan.
“Kami ingin memastikan tidak ada lagi hal-hal yang tidak diinginkan. Pada akhirnya, tujuan besar kita adalah mencetak generasi emas Indonesia 2045 yang sehat, kuat, dan mampu bersaing dengan bangsa lain,” imbuhnya.
Sementara itu, Koordinator Wilayah Kabupaten Buton, Muhamad Julyawan Abadi, menjelaskan pelatihan ini menyasar kepala satuan, ahli gizi, akuntan, serta para relawan dapur. Fokusnya adalah membangun kesadaran higienitas secara menyeluruh, baik personal maupun pengelolaan dapur.
“Harapannya, setelah pelatihan ini, para relawan mampu mengaplikasikan prinsip higienitas di dapur MBG masing-masing. Selain itu, pelatihan ini juga untuk mencegah kejadian luar biasa seperti yang sempat terjadi beberapa waktu lalu,” ungkap Julyawan.
Untuk memaksimalkan kegiatan, panitia menghadirkan pemateri dari berbagai instansi, mulai dari Dinas Kesehatan Kabupaten Buton, Badan POM, Dinas Lingkungan Hidup, BPJS Ketenagakerjaan, hingga Persagi (Persatuan Ahli Gizi Indonesia) Kabupaten Buton.
Julyawan berharap, seluruh peserta tidak hanya memahami teori, tetapi juga menerapkan standar operasional prosedur (SOP) dan melengkapi fasilitas dapur sesuai regulasi Badan Gizi Nasional.
“Intinya, kita ingin memastikan dapur MBG benar-benar siap menyajikan makanan sehat, higienis, dan aman bagi anak-anak penerima manfaat,” tutupnya.