BUTON,SENTILNEWS.COM-Menjelang Pesta Adat tahunan Kelurahan Kombeli orang tua adat dan sejumlah masyarakat Kelurahan Kombeli melakukan ritual adat “Pisampeano Tambaru” yang terletak di kampung lama Kombeli sekitar 5 kilometer dari kelurahan kombeli, pada Minggu 15 September 2024.
Ritual ini adalah adalah serangkain kegiatan yang di laksanakan oleh para lembaga adat sehari sebelum menjelang puncak pesta adat atau yang di kenal juga dengan sebutan Matano Santa.
Pantauan media ini Sentilnews.com, Sebelum Pisampeano Tambaru ini dimulai , lembaga adat terlebih dahulu naik ke baruga sekitar pukul 10.00 wita dan tiba di kampung lama sekitar pukul 11.00 wita.
Dalam keterangnya sala satu tokoh adat Kelurahan Kombeli, Amtrika, menjelaskan apa yang di lakukan di kampung lama itu namanya adalah Pisampeano Tambaru.
Maknanya adalah pemberitahuan bahwa besok akan ada pesta adat.
Amtrika menambahkan, Pisampeano tambaru itu, kalau dulu setiap apapun dari hasil hasil panen itu harus di bawa dikeraton atau di kerajaan buton, tapi ada sala satu tokoh kita yang bernama Amjalumba dia mencoba untuk memisahkan atau mempermudah masyarakat agar tidak lagi membawa hasil panen kesana.
“Jadi sederhananya kegiatan yang di lakukan hari ini adalah mengenang jasa parabela pertama kita, yaitu Amjalumba atas perjuangannya dalam meciptakan kemandirian terutama di soal pengaturan adat istiadat di kampung ini, semacam melepas belenggu dari kerajaan atau kesultanan waktu itu,”Ucapnya.
Sehingga semua kegiatan adat di kampung ini, sejak saat itu terutama prosesi pesta adat yang di sebut mataano santa dan matano mambio wajib hukumnya kita harus ke kampung lama Kombeli.
Sebagai kapoomba atau pemberitahuan dimana itu semacam kajanji oleh leluhur leluhur terdahulu.
“Isinya adalah batata atau berdoa atau mendoakan keberkahan kampung,”Terangnya.
Disana kita berdoa, berziarah, mengunjungi lawa sekaligus pemberitahuan atau ka poomba tadi.
Karena kita ini generasi penerus maka kita tidak boleh melupakan jasa jasa para leluhur kita.
Sementara itu sala seorang warga, Ajumasir, yang mengikuti kegiatan tersebut mengatakan kegiatan ini merupakan satu tradisi turun temurun yang di lakukan oleh parabela pertama kita Amjalumba, dalam mengenang jasa jasa beliau selama ini.
Ritual ini berlangsung sudah cukup lama di perkirakan sejak abad ke 17 yang lalu.
“Yang di lakukan adalah mengantar hasil hasil panen berupa bahan makanan seperti umbi umbian yang bersumber dari masyarakat,” Ucap ajumasir.
Lebih jauh ajumasir menjelaskan, Karena ini adalah mataano santa maka yang di antara sala satunya harus ada perwakilan santa atau berupa umbi umbian, ketupat, dan lain lain sebagainya.
“Disana kita melakukan batata atau berdoa kepada yang maha kuasa di empat penjuru mata angin atau yang di sebut juga Lawa,” Terangnya.
Empat penjuru mata angin itu sebenarnya mewakili empat penjuru kampung yang ada di kombeli.
“Tujuannya kita ke lawa itu untuk berdoa dan menangkis roh roh jahat baik yang datang dari laut, darat sekalagus membentengi kampung sehingga masyarakat itu hidup rukun, damai terhindar dari mara bahaya dan di jauhkan dari penyakit,”paparnya.
Ritual ini di hadiri oleh beberapa tokoh adat, seperti parabela, pandesuka, waci, perwakilan pemerintah kelurahan dan sejumlah masyarakat kelurahan kombeli.
Untuk di ketahui pesta adat tahunan Mataano Santa Kelurahan Kombeli tahun ini jatuh pada tanggal 16 September 2024. dimana akan di gelar sekitar pukul 16.00 Wita di baruga Adat Kelurahan Kombeli dan puncaknya nanti malam dengan ritual posambua.