BUTON,SENTILNEWS.COM-Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Buton, Mararusli Sihaji, SH, bersama jajaran eksekutif, melakukan peninjauan langsung terhadap kondisi Pasar Rakyat Modern Sore Ompu yang tidak dimanfaatkan secara optimal dalam beberapa tahun terakhir. Peninjauan yang berlangsung pada Rabu (15/1/2025) ini juga dihadiri oleh sejumlah dinas terkait, seperti Dinas Perdagangan, Dinas Perhubungan, dan Dinas Lingkungan Hidup.

Dalam kesempatan tersebut, Mararusli Sihaji mengungkapkan bahwa pihaknya akan segera berkoordinasi untuk memperbaiki dan membenahi fasilitas pasar agar dapat berfungsi sesuai dengan tujuan awal.

"Kami akan mengambil langkah-langkah strategis untuk memastikan pasar ini dapat dimanfaatkan kembali dan memberikan manfaat yang maksimal bagi masyarakat sekitar," ujar Mararusli.

Image

Rencana perbaikan pasar mencakup renovasi fasilitas, peningkatan aksesibilitas, serta penataan ulang area pasar. 

Mararusli menambahkan bahwa salah satu prioritas utama adalah penambahan ruang kios dan perbaikan sarana serta prasarana yang ada.

"Kami akan memperbaiki penerangan jalan, menambah jumlah kios, fasilitas keamanan  penjagaan untuk satpol PP, serta memperbaiki jalan dan ruangannya agar lebih nyaman bagi pedagang dan pengunjung," tambahnya.

Salah satu tantangan utama dalam pemanfaatan pasar ini, menurut Mararusli, adalah terbatasnya ruang kios yang memadai. "Banyak pedagang yang enggan pindah ke pasar ini karena ruang kios yang sempit dan fasilitas yang belum memadai, salah satunya adalah fasilitas toilet dan kantor UPTD pendapatan, Mushola serta pos jaga satpol PP, Ke depan kami akan memperluas ruang kios dan melakukan penataan ulang agar lebih sesuai dengan kebutuhan pedagang," ungkapnya.

Image

ukuran kios saat ini 2 x 2,5 meter, rencananya dua kios kita akan gabungkan jadi satu  sehingga menjadi 3 x 4 meter. Selain itu, jumlah kios akan disesuaikan dengan jumlah pedagang yang terdata, jika yang terdata sekitar 500 pedagang, maka kios juga 500.

Setelah renovasi selesai, Mararusli menambahkan bahwa DPRD dan Pemda akan melakukan sosialisasi kepada pedagang untuk melakukan jual beli dipasar tersebut.

 "Kami targetkan pada  tahun 2026 akhir, semua fasilitas selesai dibenahi, di anggaran perubahan tahun 2025 ini, kita bangun pelan pelan, dan di anggaran induk tahun 2026 di porsikan di pasar, sehingga akhir tahun 2026 pasar ini sudah bisa di tempati secara optimal," jelasnya.

Kepala Dinas Perdagangan Buton, Asrudin, S.Sos., M.Si., mengapresiasi perhatian serius dari DPRD dan Pemda terhadap pengembangan Pasar Sore Ompu.

Image

"Kami sangat mengapresiasi dukungan Ketua DPRD dan jajarannya yang begitu konsen terhadap perbaikan pasar ini. Kami berharap anggaran fisik untuk perbaikan fasilitas dapat segera dialokasikan pada 2026," ujarnya.

Asrudin berharap, dengan adanya kolaborasi antara DPRD dan eksekutif, pembangunan pasar dapat selesai tepat waktu dan memberikan kenyamanan bagi para pedagang. "Kami berharap pada akhir 2026, pasar ini sudah dapat dimanfaatkan secara optimal," tambahnya.

Sementara itu, salah seorang pedagang pasar Kaloko, Sumarni (45), menyatakan kesediaannya untuk pindah ke Pasar Sore Ompu, asalkan sarana dan prasarana yang ada telah diperbaiki.

"Kami tidak keberatan, asalkan fasilitasnya sudah memadai. Sebelumnya kami sempat berjualan disana, namun karena kurangnya keamanan dan fasilitas, beberapa pedagang mengalami kecurian. Akhirnya, kami kembali lagi ke pasar yang lama," ujar Sumarni.

Sumarni berharap perbaikan fasilitas seperti penambahan ruang kios, penerangan, dan penguatan sistem keamanan dapat segera dilakukan.

"Jika fasilitas sudah memadai, kami yakin seluruh pedagang dan masyarakat akan dengan senang hati berjualan di Pasar Sore Ompu," tutupnya.