BUTON,SENTILNEWS.COM - Promosi dan mutasi kembali mewarnai dinamika lembaga peradilan. Di Pengadilan Negeri Pasarwajo, lima hakim resmi dilepas ke satuan kerja baru. Namun yang menarik, pelepasan mereka dilakukan secara berbeda: dalam suasana religius yang penuh makna, menjadi simbol harapan agar para pengadil tetap teguh menjaga marwah hukum dan keadilan.

Kelima hakim yang tercantum dalam keputusan Tim Pola Mutasi dan Promosi di Lingkungan Peradilan Umum tertanggal 3 Juli 2025 adalah Tulus Hasudungan Pardosi, Fudianto Setia Pramono, Yusuf Wahyu Wibowo, Naufal Muzakki, dan Mamluatul Maghfiroh. Kelimanya akan menempati posisi baru pada satuan kerja berbeda di bawah naungan Mahkamah Agung RI.

Dalam suasana khidmat  tersebut bertempat di Musholla Pengadilan Negeri Pasarwajo Jumat, 25 Juli 2025 Prosesi pelepasan di isi dengan kegiatan pembacaan Surah Yasiin secara bersama, juga siraman rohani, serta doa bersama, sekaligus penyampaian pesan dari pimpinan. Kegiatan ini tidak sekadar melepas, tetapi menjadi bekal spiritual bagi para hakim agar tetap kuat dalam menjalankan tugas profesinya.

Dalam sambutannya, Ketua Pengadilan Negeri Pasarwajo, Ivan Budi Hartanto, S.H., M.H., menyampaikan harapan besar kepada para hakim yang akan melanjutkan pengabdian di tempat tugas yang baru. Ia menegaskan pentingnya menjaga dedikasi dan integritas di tengah dinamika dunia peradilan yang terus berubah.

Ia mengatakan bahwa dirinya berharap kepada lima orang hakim yang akan bertugas di satuan kerja baru, khususnya, dan kepada segenap Hakim serta Aparatur Pengadilan Negeri Pasarwajo umumnya, agar dapat menjalankan tugas profesi dengan sungguh-sungguh serta menjaga integritas.

Ivan juga mengutip amanat dari Yang Mulia Ketua Mahkamah Agung RI, Prof. Sunarto, yang menyebutkan bahwa integritas akan terus mendapat ujian selama menjalani tugas, sehingga sangat diperlukan keteguhan hati dan kekuatan iman dalam menjaganya.

Kegiatan ini turut dihadiri oleh para hakim, panitera, sekretaris, serta seluruh jajaran aparatur Pengadilan Negeri Pasarwajo. Suasana kebersamaan tampak menyelimuti seluruh rangkaian acara, diiringi rasa haru melepas rekan-rekan yang telah menjadi bagian penting dalam perjalanan lembaga tersebut.

Pelepasan dengan balutan nilai-nilai religius ini menjadi penanda bahwa profesi hakim bukan hanya tanggung jawab hukum, tetapi juga tanggung jawab moral dan spiritual. Diharapkan, di tempat tugas yang baru, kelima hakim dapat membawa semangat integritas, profesionalisme, dan keteladanan.